“Paru-parunya sempat membesar akibat digerogoti bakteri. Dada mungilnya naik turun, setiap bernapas, terasa sakit menyiksa. Kata dokter, tanpa perawatan intensif dan bantuan oksigen Anaya sulit bertahan…” lirih Pak Wahyu, ayah Anaya.
Sungguh malang nasib Anaya, bayi mungil yang baru lahir beberapa bulan ini didiagnosa kelainan paru-paru akut! Awalnya Anaya terlihat sulit bernapas dan demam tinggi. Namun, karena tak ada biaya ia hanya Ia dibawa berobat ke puskesmas.
Setelah 3 hari kondisinya memburuk. Anaya tak mau minum ASI dan tubuhnya membiru. Detik itu juga Pak Wahyu melarikannya ke rumah sakit.Benar saja! Anaya terancam mengalami sepsis karena infeksi di paru-paru mulai menyebar ke seluruh tubuhnya seperti ginjal, otak, jantung, dan saluran cerna. Telat sedetik saja, nyawanya terancam!
Cobaan hidup Pak Wahyu tak berhenti sampai disitu. Beberapa hari setelah dirawat Anaya terpaksa dilarikan ke PICU akibat mengalami penurunan kesadaran.
Hidupnya bergantung pada selang-selang medis yang melilit tubuhnya. Dokter bilang, perawatan intensif saja tak akan cukup. Operasi harus SEGERA dilakukan agar Anaya bisa bertahan.
Namun, biayanya ratusan juta! Satu-satunya jalan agar anaknya bertahan adalah menjual seluruh harta benda termasuk motor yang selama bertahun-tahun menjadi sumber penghidupan keluarganya.
“Perabotan di rumah saya jual, motor saya gadaikan. Tiap hari saya antar paket pakai sepeda tua milik teman saya. Tapi, bukannya dapat upah saya malah sering kena komplain.
Customer marah dan maki-maki saya karena paketnya telat datang. Ya Allah, saya gak tahu harus cari bantuan kemana lagi. Anak harus operasi, tapi tagihan rumah sakit sebelumnya masih menunggak..” lirih Pak Wahyu
Pak Wahyu sangat kesulitan untuk biaya bolak balik ke rumah sakit yg cukup jauh, dan membeli obat2 an untuk anaya yg tidak ter cover oleh bpjs.
Belum ada Fundraiser